WAJO, SABERPUNGLINEWS.COM – Ratusan massa pendukung Muh Arifuddin calon legislatif peraih suara terbanyak dari Partai Hanura gagal ditetapkan menjadi anggota DPRD Kabupaten Wajo periode 2019 – 2024 mendemo kantor KPUD Kabupaten Wajo Selasa (23/07/2019).
Herianto Ardi juru bicara aksi, mengatakan masyarakat dapil V menyesalkan penetapan KPU yang terkesan terlalu terburu buru untuk Partai Hanura
“Kami juga meminta KPU mengklarifikasi penetapan anggota DPRD terpilih yang tidak menetapkan peraih suara terbanyak dan tidak sesuai dengan PKPU No 5 tahun 2019,”ujar Herianto Ardi.
Selain itu dia juga mempertanyakan kenapa Muh Arifuddin tidak digugurkan sebelum pencoblosan. Kenapa harus digugurkan pada penetapan.
“Kalau memang tidak memenuhi syarat kenapa diloloskan sebagai caleg. Kenapa pas penetapan suara baru digagalkan. Suara sebanyak 3.800 lebih mau dikemanakan,” kata Herianto Ardi.
Sebelumnya Muh Arifuddin calon legislatif DPRD meraih suara terbanyak di dapilnya namun sesuai Keputusan Komisi Pemilihan Umum RI, bahwa caleg terpilih tersebut yakni Muh Arifuddin tidak bisa ditetapkan dan harus digantikan caleg lainnya dari partai dan daerah pemilihan yang sama karena bermasalah dengan hukum.
Ketua KPUD Wajo Haedar mengatakan keputusan tersebut telah sesuai dengan surat keputusan dari KPU RI bahwa persyaratan caleg yang ditetapkan jadi anggota DPRD yaitu tidak dalam status narapidana.
“Sehingga pada hari ini yang bersangkutan tidak bisa dilantik dan digantikan oleh caleg lainnya dari Hanura yakni Andi Lilis Sumarni,” kata Haedar.
Dia melanjutkan keputusan digantinya Muh Arifuddin oleh Andi lilis Sumarni karena yang bersangkutan merupakan peraih suara terbanyak kedua di Partai Hanura Wajo atau di bawah Muh Arifuddin di dapil 5 Kecamatan Bola, Takkalalla, Pinrang dan Sajoangin.
Menurut Haedar pergantian tersebut sudah menjadi keputusan dan tidak bisa diganggu gugat lagi.
“jika tidak dilaksanakan maka kami yang akan mendapatkan masalah bahkan bisa dilaporkan dan dipecat oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP),” jelas Haedar.
(Ampa)